JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin meminta Pemerintah Daerah dan Pusat merancang metode guna meminimalisasi atau mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan lebih fokus pada pemulihan fungsi hutan.
Bagi pelaku kejahatan, Azis Syamsuddin juga meminta sanksi tegas kepada pihak-pihak yang dengan sengaja merusak fungsi hutan serta mengimbau kepada masyarakat di wilayah terdampak karhutla untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi sebaran asap yang meluas.
“Upaya pencegahan harus lebih terencana. Dan tidak melakukan tindakan yang memperburuk bencana karhutla. Tidak lagi diperkenankan membuka lahan dengan cara membakar mengingat cuaca saat di sebagian wilayah Pulau Sumatra ini rentan kebakaran bila terpicu percikan api,” jelasnya.
Pernyataan Azis ini juga menyikapi laporan pantauan titik api pemicu kebakaran lahan di Provinsi Sumatra Barat dan Riau. “Sangan penting pemadaman di titik-titik yang terjadi karhutla guna menghindari wilayah yang terdampak kebakaran semakin meluas,” imbuhnya.
DPR juga terus mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan melibatkan Polisi Hutan serta TNI.
Modifikasikan data cuaca dengan menciptakan hujan buatan dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) merupakan upaya mempercepat proses pemadaman lahan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
“Ke depan perlu giat dilakukan upaya-upaya memitigasi risiko dan solusi penanganannya, pertama, oleh KLHK bersama Pemda dan BPBD untuk lebih meningkatkan dan mengintensifkan pengendalian dan pencegahan karhutla, dengan meningkatkan patroli untuk mengawasi adanya titik api,” pinta Azis.
Pada bagain lain, perlu dilakukan sosialisasi pencegahan karhutla kepada masyarakat, menggerakkan posko-posko pengendalian karhutla, mengkoordinir potensi daerah, serta meningkatkan koordinasi antar pihak terkait.
“Tentu saja kita berharap kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk selalu menginformasikan keadaan dan kondisi cuaca, terutama sebaran asap dari titik-titik api di sejumlah wilayah yang terjadi karhutla,” pungkas Azis Syamsuddin. (*/cr2)