Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu, menyatakan reformasi struktural akan tetap dilanjutkan dalam pelaksanaan APBN 2022, dengan tujuan untuk menciptakan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
“Reformasi struktural terus kita lanjutkan agar ekonomi Indonesia tidak hanya pulih tapi juga berkelanjutan,” kata Febrio dalam webinar Bincang APBN 2022 di Jakarta, Senin (18/10/2021).
Ia menjelaskan, beberapa langkah reformasi struktural yang telah dilakukan pemerintah yakni, pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI), Undang-undang Cipta Kerja, dan Online Single Submission (OSS) berbasis risiko.
Melalui reformasi struktural yang dimulai sejak tahun lalu, diharapkan menjadi milestone untuk peningkatan investasi, produktivitas, dan penciptaan lapangan kerja berkualitas. Kemudian akan berimplikasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Tahun 2022, ekonomi Indonesia masih akan menghadapi ketidakpastian (belum berakhirnya) covid-19 dan dinamika perekonomian global. Sehingga perlu untuk mempersiapkan kebiasan baru living with endemic harus mengendalikan penularan dan melindungi masyarakat kita,” tuturnya.
Febrio memastikan, APBN tahun depan akan tetap menjadi instrumen yang antisipatif, responsif dan fleksibel dalam merespon ketidakpastian tersebut sekaligus mencerminkan optimisme dan kehati-hatian. Sementara, tema kebijakan fiskal tahun depan adalah pemulihan ekonomi dan reformasi struktural yang mengandung dua unsur penting.
Pertama, APBN 2022 diarahkan untuk menuntaskan penanganan pandemi dan melakukan upaya pemulihan ekonomi secara bertahap. Kedua, APBN 2022 tetap diarahkan untuk mendukung reformasi struktural dalam mendukung akselerasi pertumbuhan dan menciptakan ekonomi kuat di masa depan.
“Upaya reformasi struktural akan terus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, yang diantaranya melalui konektivitas yang semakin merata dan dengan pembangunan infrastruktur serta dukungan terhadap ekosistem hukum dan birokrasi yang semakin kondusif untuk dunia usaha,” tegasnya.
Secara umum, Febrio menuturkan, pemulihan kinerja ekonomi mulai merata di semua komponen dan menunjukkan tren yang menguat. Sejalan dengan meningkatnya aktivitas masyarakat, konsumsi dan produksi seiring menurunnya kasus covid-19 dan pelonggaran kebijakan PPKM. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com