Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera), menyiapkan anggaran Rp 14,17 miliar untuk pembangunan twin block rumah susun (rusun) mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mempawah, di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Rusun mahasiswa ini, ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021.
“Mau tidak mau ke depan generasi muda harus mulai berlatih tinggal di hunian vertikal seperti rumah susun. Rusun mahasiswa STAI Mempawah ini diharapkan dapat menjadi alternatif hunian bagi generasi muda karena lahan yang ada untuk perumahan semakin berkurang,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kempupera, Khalawi Abdul Hamid, dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (6/8/2021).
Menurut Khalawi, pembangunan rusun akan dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan rusun juga dilengkapi dengan fasilitas penunjangnya seperti meubelair yang lengkap, serta listrik dan air bersih.
“Mahasiswa yang tinggal di rusun nantinya bisa fokus belajar dan menuntut ilmu karena fasilitasnya sudah lengkap. Pembangunan rusun diharapkan juga bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang,” tandasnya.
Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Kalimantan Barat Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan I Direktorat Jenderal Perumahan, Muhammad Irsan Basalamah menyatakan, pembangunan rusun mahasiswa STAI Mempawah ini ditargetkan selesai tahun ini.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan anggota Komisi V DPR, H Syarief Abdullah AlKadrie untuk melakukan kunjungan kerja spesifik ke proyek pembangunan rusun mahasiswa STAI Mempawah.
“Kunjungan ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung progres pembangunan rusun mahasiswa dan mengetahui kendala yang dihadapi. Kami berharap proses pembangunannya berjalan dengan baik sehingga bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa STAI Mempawah,” terangnya.
Rusun ini memiliki ukuran panjang 38,25 meter dan lebar 17,4 meter dibangun satu twin block setinggi tiga lantai dengan jumlah hunian sebanyak 43 unit. Adapun kontraktor pelaksana pembangunan rusun ini adalah PT Metro Kreasi Indoteknik dengan konsultan PT Fini Rekayasa Konsultan. Waktu pelaksanaan pembangunan diperkirakan selama 240 hari kalender.
“Anggaran pembangunan rusun ini adalah Rp 14,17 miliar. Kami targetkan rusun ini bisa selesai pada tahun ini sehingga bisa segera dimanfaatkan,” harapnya. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com