Bogor – Pemerintah Kota Bogor (Pemkot), melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo), saat ini sedang mengembangkan aplikasi pengobatan online atau telemedicine di 25 puskesmas.
Aplikasi yang sudah diujicobakan satu bulan di Puskesmas Tanah Sareal ini akan segera dikembangkan ke 25 puskesmas se-Kota Bogor dalam waktu dekat, dilansir beritasatu.com.
“Aplikasi telemedicineyang masih dalam proses perkembangan ini sekarang sedang diujicobakan di puskesmas Tanah Sareal,” ujar Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Kamis (3/2/2022).
Kata dia, dengan aplikasi ini dapat membantu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 untuk melakukan konsultasi dengan dokter melalui video call dan obat akan diantar ke pasien.
“Jadi pasien cukup men-downloadaplikasi ini, mendaftar, memilih konsultasi. Tidak perlu datang ke lokasi, cukup melalui video call dan obat akan diantar,” imbuhnya.
Dia menegaskan aplikasi ini tidak hanya khusus pasien Covid-19 saja, namun juga untuk semua pasien umum yang ingin konsultasi ke dokter.
Dalam proses perkembangannya telemedicine akan menambah fasilitas dokter kesehatan jiwa, psikolog dan dokter paru juga serta bisa m
“Kalau nanti sudah siap di 25 Puskesmas akan di-launching. Saat ini baru pilot project di Puskesmas Tanah Sareal dan aplikasi ini juga masih proses pengembangan,” terangnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Tanah Sareal, Masayu Rubianti mengatakan, uji coba aplikasi telemedicine di Puskesmas Tanah Sareal sudah berjalan sebulan. Diakuinya belum banyak masyarakat yang mengetahui dan mengunduh aplikasi ini sekalipun sudah dipasang leaflet dan banner di Puskesmas.
“Kami juga baru tahap sosialisasi dan langsung kami ujicobakan untuk kasus Covid-19,” katanya.
Ia menjelaskan, alur dari penggunaan aplikasi telemedicine ini pasien terlebih dahulu men-download aplikasinya (baru tersedia di Android), kemudian mendaftar dengan memasukkan nama, NIK dan nomor BPJS. Aplikasi itu akan langsung terkoneksi dengan Puskesmas Tanah Sareal.
“Pasien bisa memilih apakah mau melakukan konsultasi via video call atau hanya konsultasi melalui WhatsApp. Setelah konsultasi, dokter akan memberikan resep obat. Resep obat masuk ke bagian farmasi yang kemudian obat tersebut dikirim melalui bantuan Indo Paket, Gojek, Grab, atau bisa juga keluarga pasien datang langsung ke Puskesmas,” jelasnya,(*/cr2)