Puluhan jenazah warga yang meninggal akibat terpapar virus corona (Covid-19) berjejer di lorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur akibat petugas pemulasaraan jenazah kewalahan menangani lonjakan pasien yang meninggal.
Dalam sebuah video yang beredar di sosial media, puluhan jenazah itu terlihat diletakkan di masing-masing tempat tidur dengan ditutupi selimut.
Antrean itu mengular di depan kamar jenazah hingga lorong dalam RSUD.
“Jadi pasien Covid-19 yang meninggal itu sudah di luar kapasitas kemampuan untuk kami menangani. Jadi kami minta kepada keluarga jenazah untuk bersabar,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jombang Abdul Wahab dilansir dari siaran CNNIndonesia TV, Kamis (8/7).
Abdul mengatakan, pada Selasa (6/7), antrean mencapai 35 jenazah, dan pada Rabu (7/7) masih ada 13 antrean jenazah.
Jenazah tersebut merupakan warga yang meninggal akibat positif Covid-19 maupun yang probable.
Ia tidak merinci belasan jenazah itu merupakan penambahan baru atau antrean sehari sebelumnya.
Jumlah penambahan warga yang meninggal terinfeksi Covid-19 di Kabupaten Jombang fluktuatif namun cenderung naik dalam Juli ini.
Pada 1 Juli misalnya Dinkes Jombang mencatat ada tujuh orang yang meninggal, kemudian 2 Juli berkurang menjadi enam orang, 3 Juli naik kembali menjadi tujuh orang.
Kemudian pada 4 Juli terdapat penambahan kematian tujuh orang, lalu 5 Juli bertambah menjadi sembilan orang yang meninggal dalam sehari.
Data terakhir yang mereka tampilkan per 6 Juli mencatat terdapat 10 kasus kematian baru. Sementara itu, data terakhir per 6 Juli 2021 menyebutkan sebanyak 5.610 warga Jombang terpapar virus corona.
Dari jumlah itu, 4.633 di antaranya telah pulih, 315 orang masih dirawat di rumah sakit, kemudian 57 orang masih menjalani isolasi mandiri, dan 605 warga lainnya meninggal dunia. (*/cr2)
Sumber: siberindo.co