oleh

Tingkatkan Mutu Kehumasan dan Kerja Sama

Kembali tingkatkan kemampuan kehumasan dan kerja sama antara The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel (QITEP) in Language (SEAQIL) dan para staf agar dapat melayani guru-guru bahasa di Asia Tenggara.

Komitmen dalam peningkatan mutu kehumasan ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan yang dilaksanakan SEAQIL dan dihadiri pula oleh SEAMEO Centre Indonesia pada 31 Maret s.d. 1 April 2021, di Bogor.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hendarman, memberikan apresiasi kepada tujuh SEAMEO Centre di Indonesia atas citra yang semakin baik di muka publik.

Baca Juga  Ketum SMSI Bicara Jurnalistik Digital dan Masa Depan Media Dalam Seminar Online Di Univeritas Medan Area

Hal tersebut dibuktikan dengan semakin meningkatnya intensitas kemunculan berita atau siaran pers dari setiap SEAMEO Centre di Indonesia.

“Citra SEAMEO Centre dapat lebih dioptimalisasikan melalui strategi kehumasan dan kerja sama yang setara, resiprokal, detail, dan berkala,” ujar Hendarman, Jumat (2/4/2021).

Wisnu Nugroho berbagi pengalaman mengenai seluk beluk peliputan dan penulisan siaran pers. Wisnu juga menekankan pentingnya menyampaikan kebenaran dalam berita. Ia menjelaskan bahwa kebenaran tersebut dapat diuji dengan melakukan riset, observasi, dan wawancara.

“Citra yang kokoh berpijak pada realitas, saat pijakan kosong atau ketahuan kosong, citra akan pecah berantakan seperti cermin jatuh,” urai Wisnu.

Baca Juga  Soal Reshuflle, SMSI Berharap Presiden Mendengar Berbagai Masukan

Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Misbah Fikrianto, yang memimpin sesi diskusi strategi kehumasan dan kerja sama di SEAMEO Centre Indonesia menyampaikan pentingnya kebersamaan dalam melakukan branding SEAMEO Centre Indonesia melalui kehumasan dan kerja sama

Hal ini, imbuh Misbah, dapat dicapai melalui pendekatan system, input, process, outcome, benefit, dan impact.

Misbah menegaskan bahwa branding yang dibentuk bukan hanya dukungan dari dalam Centre, melainkan dukungan dari luar, seperti melalui agen-agen dan/atau komunitas/paguyuban.

Misbah kemudian memberikan contoh bagaimana Klub Literasi Sekolah yang digagas SEAQIL dapat menjadi komunitas yang akan membantu mem-branding SEAQIL hingga sepuluh tahun ke depan.

Baca Juga  Gelar Rakernas 2021 Dibuka Presiden Jokowi, HIPMI Komitmen Dorong Anggota Terlibat Aktif Inovasi & Teknologi

“Inovasi dalam kehumasan dan kerja sama bagi setiap SEAMEO Centre Indonesia tidak hanya untuk wilayah Indonesia, tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara,” terang Luh Anik yang berencana akan mengusulkan agenda pemaparan program unggulan SEAMEO Centre Indonesia masing-masing pada kegiatan Intre-Centre Collaboration Meeting (ICCM) mendatang.

Dalam menutup pelatihan, Direktur SEAQIL, Luh Anik Mayani telah menyampaikan beberapa rekomendasi. Beberapa diantaranya agar publikasi program unggulan Centre dapat didukung satu sama lain melalui laman atau media sosial Centre masing-masing. (*/cr2)

Sumber: Kemdikbud.go.id

News Feed